Minggu, 4 November 2018 merupakan hari yang sangat menginspirasi bagi warga Indonesia di Jerman karena pada sore hari itu, komunitas Indonesia di beberapa kota di Jerman serentak melakukan aksi peduli sosial berupa berbagi paket makanan ke tuna wisma dan orang-orang yang membutuhkan. Proyek sosial ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di 14 kota di Jerman dengan melibatkan lebih dari 100 orang warga Indonesia dan juga beberapa peserta dari negara lain yang turun ke jalan untuk membagikan sejumlah 154 paket makanan ke para tuna wisma di kota masing-masing. Kota-kota yang terlibat dalam pilot project ini adalah Berlin, Hamburg, München, Stuttgart, Bremen, Frankfurt am Main, Dresden, Duisburg, Dessau, Karlsruhe, Kassel, Bonn, Giessen, dan Lommel. Di kota-kota besar seperti Berlin dan Hamburg, terdapat banyak tunawisma dan kaum miskin kota yang dalam bahasa Jerman disebut Obdachlosen. Menjelang musim dingin, ada banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi ketika seseorang tidak memiliki tempat tinggal. Kegiatan sosial menjelang musim dingin ini diikuti oleh peserta yang terlihat sangat antusias dan bersemangat baik dalam mempersiapkan paket makanan dan juga saat membagikannya ke orang-orang yang kurang beruntung.
Proyek sosial ini diberi nama Indonesia für Deutschland (IFD, www.indonesiafuerdeutschland.com), yang merupakan salah satu program kerja dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (PCI NU) Jerman. Proyek ini bersifat sosial kemanusiaan yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan, suku, agama, dan golongan ke dalam kegiatan-kegiatannya. Nama IFD mungkin terdengar sedikit komikal bagi orang yang tinggal di Jerman karena kemiripannya dengan Alternative für Deutschland (AFD), partai sayap kanan Jerman yang selama dua tahun terakhir mendapat banyak perhatian di Eropa karena tindakan dan penyataan politiknya yang kontroversial. Berbeda dengan AFD tentunya, IFD memiliki tujuan untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk bersama-sama berbagi dalam kebaikan, mendidik anak-anak Indonesia dalam berkarakter mulia, dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di Jerman. Meski tahun ini merupakan kegiatan perdana IFD dilaksanakan di lebih dari satu kota, proyek sosial ini sebenarnya sudah yang kali keempat diadakan. Sejak pertama kali dicetuskan pada bulan November 2016, IFD telah melaksanakan empat kegiatan sosial yang berupa pembagian paket makanan ke tuna wisma di berbagai wilayah di Berlin, berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yang kurang beruntung dalam acara bertemakan budaya di Rumah Budaya Indonesia (RBI), dan setelah dua tahun berkembang ke skala nasional yaitu berbagi paket makanan ke tuna wisma di seluruh Jerman.
Salah satu tujuan dari IFD yakni mempersatukan berbagai golongan masyarakat Indonesia di Jerman, sudah berhasil diraih dengan melihat banyaknya organisasi masyarakat dari berbagai latar belakang ras, agama, dan golongan yang turut mendukung secara moril dan materiil kegiatan proyek IFD ke-empat ini yaitu Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) Germany Chapter, Kelompok Mahasiswa Katolik Indonesia (KMKI), Nyama Baraya Bali (NBB) Berlin, Kelompok Pasundan Berlin, ILUNI UI Germany Chapter, Gerakan Indonesia Peduli (GIP), Restoran Tuk-Tuk, Restoran Nusantara, dan GoPajak.com.
Kegiatan IFD ini juga didukung penuh oleh KBRI Berlin, dimana acara pembukaan dari kegiatan sosial ini berlangsung dan disambut oleh Duta Besar RI untuk Berlin, Bapak Arif Havas Oegroseno. Acara pembukaan di Berlin juga disertai kegiatan mengheningkan cipta untuk korban bencana di Palu dan Donggala, serta untuk mengingat korban pesawat jatuh JT610 yang baru terjadi seminggu sebelumnya. Pada kegiatan ini ,tim pelaksana IFD juga melakukan penggalangan donasi untuk Palu dan Donggala. Dalam pidato sambutan, Pak Havas berbicara mengenai bagaimana kegiatan social semacam IFD amat baik untuk dilakukan, dan mengaitkannya dengan hasil survey dari Badan Amal Inggris (Charities Aid Foundation) di mana Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia tahun 2018. Pak Havas juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan sosial ini dapat dilakukan sedikitnya dua kali setahun dengan skala yang massif, sebagai tindak lanjut dari kesuksesan pilot project tahun ini. Tim konsep dan tim pelaksana IFD dalam acara pembukaan tersebut menyatakan komitmennya untuk melaksanakan kegiatan sosial berkesinambungan di Jerman dan Eropa sebagai target berikutnya yang menyatukan lebih banyak elemen masyarakat Indonesia sebagai bagian dari kontribusi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan diaspora Indonesia di seluruh Jerman.