Setelah menyelesaikan pendidikan di Baghdad, Gus Dur bertolak ke Eropa pada 1970. Jerman adalah tujuannya. Awal mulanya Gus Dur ingin mendalami kajian klasik dengan persyaratan bahasa Ibrani, Yunani, dan Latin dengan pengantar bahasa Jerman. Hanya Bahasa Arab saja yang sudah ia kuasai sungguh-sungguh. Ia tak bisa memenuhi persyaratan itu. Mungkin jika ia mengambil program studi Arab dan Islam, ceritanya lain.
Setelah berperan aktif memperkenalkan Islam Nusantara ke masyarakat Jerman melalui sebuah seminar dan ramah tamah, kali ini PCINU Jerman kembali menjadi mediator kepada komunitas muslim Jerman untuk merasakan sendiri atmosfer Islam Nusantara di Indonesia.