Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno mengatakan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman dapat mengambil peran strategis. Khususnya terkait penjelasan dan penyebaran nilai-nilai Islam Nusantara kepada masyarakat Eropa.
“Dimana pemahaman tersebut sangat diperlukan di tengah konflik atas dasar sentimen agama yang masih berkembang,” kata Arif dalam siaran pers, Minggu (6/3/2022).
Dubes merespons positif program lingkungan sebagai salah satu program strategis, karena program tersebut salah satunya perlu untuk lebih di fokuskan pada peningkatan SDM dalam persolan carbon trading dan peran PCINU Jerman dalam implementasi kebijakan karbon di Indonesia sesuai dengan kesepatakan hasil COP26 di Glasgow.
Sementara Konjen Hamburg Ardian Wicaksono menyatakan kesiapannya untuk menghubungkan antara NU dan universitas-universitas di Jerman khususnya dalam kerja sama pengembangan teknologi di bidang otomatisasi.
“Melihat semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas pelajar-pelajar dari NU termasuk diaspora NU yang bergerak dalam bidang sains dan teknologi,” katanya.
Acep Soemantri sebagai Konjen RI di Frankurt juga menyambut positif berkembangnya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Jerman sebagai salah satu program PCINU Jerman.
Menurutnya hal tersebut sangat kontekstual dengan kebutuhan ekonomi syariah di Indonesia dan ekonomi di Jerman. “Diperlukan kerjasama dalam pengembangan MES termasuk dengan membangun kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan universitas di Jerman yang memiliki fokus pada pengembangan ekonomi syariah,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman Muhammad Rodlin Billa menyampaikan PCINU Jerman melakukan safari silaturahmi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Berlin, Konsulat Jenderal (KJRI) di Hamburg dan Konsulat Jenderal (KJRI) di Frankfurt. “Silaturahmi ini sebagai upaya memperkuat kolaborasi antara NU dan perwakilan pemerintah RI di Jerman,” kata Rodlin.
Dalam silaturahmi tersebut PCINU Jerman memperkenalkan kepengurusan baru periode 2021-2023, program kerja yang telah dilaksanakan dalam dua tahun terakhir, rencana program strategis, dan peluang kolaborasi dengan perwakilan pemerintah RI di Jerman, dan seluruh stakeholder terkait.
Sejumlah program dalam dua tahun terakhir diantaranya adalah Strategic-19 yang mengembangkan pencegahan Covid-19 berbasis teknologi informasi bersama sejumlah pesantren di Indonesia.