Jerman, 13 Oktober 2019
Poin-poin berikut ini merupakan sikap resmi PCI NU Jerman terhadap Proyek Rumah Surga (PRS) yang diinisiasi oleh IWKZ dalam rangka membangun sebuah masjid Indonesia di Berlin:
1. PCI NU Jerman sangat mendukung rencana didirikannya sebuah masjid Indonesia di Berlin melalui PRS yang seyogyanya dibangun bersama-sama dengan tiga prinsip utama:
a. Ukhuwah islamiyah, yaitu diutamakannya persaudaraan antar umat Islam meskipun terdapat perbedaan manhaj/ideologi diantara kita;
b. Islam ahlussunnah wal jama‘ah, sebagai landasan/metode berpikir, khususnya dalam fiqhul ahkam, yang mengikuti sumber-sumber utama dalam Islam yaitu Al-Qur’an, hadits, ijma‘ ulama, dan qiyas; serta
c. Islam rahmatan lil ‘alamin, yaitu metode berpikir inklusif, khususnya dalam fiqhud dakwah, yang mengutamakan pola pikir moderat, toleran, reformatif, serta dinamis, dengan tetap berada dalam kerangka sumber-sumber utama dalam Islam.
Bentuk dukungan ini juga tentu saja dapat diteruskan kepada segenap muslimin muslimat Indonesia yang menginginkan hal yang sama di berbagai kota lain di Jerman.
2. Karena sebab-sebab inilah PCI NU Jerman kemudian menginisiasi proses dialog dengan berbagai pihak, termasuk IWKZ, agar PRS melibatkan KBRI Jerman dan berbagai ormas Indonesia di Berlin/Jerman, termasuk PCI NU Jerman. Dengan demikian, dukungan berupa materi maupun tenaga untuk merealisasikan pembangunan masjid tersebut, yang sudah tentu memakan biaya tak sedikit, dapat segera diwujudkan secara lebih efektif dan efisien.
3. PCI NU Jerman telah mengirim surat bernomor T-2019-09-02-01 kepada ketua IWKZ, dengan permohonan tanggapan atas dua hal berikut ini:
a. Notulensi dialog terbatas 25 Juli 2019 dan rapat terbuka panitia PRS 27 Juli 2019 dimana PCI NU Jerman telah menyampaikan beberapa usulan, diantaranya,
b. Keterlibatan PCI NU Jerman secara resmi dalam Proyek Rumah Surga sebagai sebuah wadah yang dibentuk secara khusus oleh IWKZ untuk menangani program pembangunan masjid Indonesia di Berlin. Hal ini dapat ditandai dengan adanya sebuah Memorandum of Understanding (MoU) yang dibuat dengan prinsip kesetaraan.
4. Hingga pernyataan sikap ini ditulis, PCI NU Jerman belum menerima tanggapan dalam bentuk apapun untuk kedua hal tersebut.
5. Dengan demikian, PCI NU Jerman menganggap IWKZ tak bersedia untuk melibatkan PCI NU Jerman secara resmi dalam PRS.
6. Ini berarti proses dialog yang dimulai sejak 25 Juli 2019 lalu, yang dinisiasi KBRI dengan melibatkan IWKZ/PRS, PCI NU Jerman, serta perwakilan ormas dan perorangan lainnya, mengalami kebuntuan dan telah kami anggap selesai.
7. Meskipun kerjasama untuk PRS ini tidak dapat diwujudkan, kedepannya PCI NU Jerman akan tetap mengusahakan kerjasama lain bersama IWKZ maupun ormas-ormas lainnya.
Diluar permasalahan PRS ini,
8. PCI NU Jerman tetap berkomitmen untuk menjaga ukhuwah islamiyah serta turut berkontribusi mensyiarkan Islam ahlussunnah wal jama’ah dan rahmatan lil‘alamin. Salah satu bentuk komitmen tersebut ialah dengan menginisiasi rencana pendirian Nahdlatul Ulama Center (NUC) di Berlin dalam jangka waktu dekat ini.
9. NUC secara umum direncanakan untuk menjadi pusat berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan Islam, ekonomi, hingga pemanfaatan teknologi untuk menyebarluaskan nilai-nilai Islam Nusantara, yang kami percaya merupakan satu bentuk pengejawantahan Islam ahlussunnah wal jama’ah dan rahmatan lil‘alamin.
10. NUC secara khusus juga dikehendaki untuk berkontribusi tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, melainkan juga untuk masyarakat Jerman, khususnya dalam bentuk pemikiran maupun kajian mengenai penerapan nilai-nilai Islam yang dapat diterima secara luas oleh masyarakat Jerman, sebagaimana nilai-nilai Islam Nusantara menjadi corak dominan di Indonesia.
11. Oleh karena itu, kami memohon doa restu dan dukungan dari segenap masyarakat Indonesia baik yang berada di Jerman maupun di Indonesia untuk suksesnya rencana ini.
Demikian pernyataan sikap resmi kami agar dapat diketahui oleh masyarakat luas. Teriring permohonan maaf bila terdapat hal-hal yang kurang berkenan.