Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman menyelenggarakan acara Ngaji Kebangsaan Peringatan 2 Tahun Wafatnya Presiden Bacharuddin Jusuf (B.J). Habibie dengan tema “ Memajukan Saintek dan Merawat Cinta” pada Sabtu 11 September 2021. Acara diselenggarakan secara online dengan dihadiri oleh diaspora Indonesia yang bekerja dalam bidang sains dan teknologi (saintek), kedutaan besar Republik Indonesia di Jerman, serta masyarakat di Indonesia. Di awali dengan doa bersama untuk Almarhum BJ Habibe, acara dilanjutkan dengan pemaparan narasumber dan diskusi. Sebagai narasumber adalah Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing.,MBA (putera Alm. BJ. Habibie), Prof. Hendro Wicaksono (Professor of Industrial Engineering, Jacobs University Bremen Jerman), dan dipandu oleh Sri Astuti (Peneliti BRIN/Doctoral Student Tropical Forestry, TU Dresden Jerman).
Tema tersebut diangkat atas dasar kondisi kebangsaan di tengah globalisasi dimana almarhum Presiden B.J. Habibie adalah figur yang memiliki rekam jejak luar biasa dalam pengembangan sains dan teknologi (saintek). Nasionalisme dan semangat beliau untuk membangun Indonesia dengan memajukan saintek adalah inspirasi sekaligus cita-cita yang perlu untuk diteladani dan dilanjutkan. Pada saat yang sama, beliau adalah figur yang mampu menciptakan harmoni dan cinta yang mendalam bagi keluarga. Nilai-nilai kemanusiaan, kekeluargaan, dan romantisme atas dasar cinta menjadi kompas bagi generasi muda untuk menggapai cita-cita.
Dalam uraiannya, Ilham Akbar Habibie menjelaskan Indonesia perlu meningkatkan ‘status literasi teknologi’ sebagai cara untuk mendorong kemajuan ekonomi menjadi negara maju sekaligus menghindar dari ‘middle income trap’. Literasi teknologi adalah kemampuan memahami teknologi dan mengaplikasikannya secara tepat guna. Teknologi harus dicintai bukan ditakuti. Kecintaan terhadap teknologi akan menumbuhkan semangat sekaligus daya juang untuk berinovasi. Hal ini terrefleksikan dari almarhum B.J. Habibie, dimana kecintaan almarhum terhadap teknologi telah membawanya menciptakan berbagai teori-teori dalam bidang aerodinamika yang masih relevan hingga saat ini. Kecintaanya telah menumbuhkan semangat dan daya juang ketika belajar dan berkarir di Jerman meski dengan berbagai tantangan (finansial, kesehatan, cuaca). Pada saat yang sama kecintaan dan keimanan yang tertinggi terhadap Tuhan Sang Pencipta harus terus dipupuk. Tanpa iman, teknologi akan membawa manusia dalam bahaya. Sedangkan tanpa teknologi, manusia menjadi tidak berdaya. Laksana sayap pesawat, keduanya menciptakan keseimbangan.
Prof. Hendro Wicaksono (Professor of Industrial Engineering, Jacobs University Bremen Jerman) menekankan pentingnya meneladani strategi Presiden B.J. Habibie dalam mengembangkan teknologi. Perlu dibangun ekosistem sains dan teknologi yang dilandasi atas kecintaan khususnya cinta terhadap teknologi dan kecintaan terhadap bangsa negara. Ekosistem tersebut didukung oleh konsep C2O yakni: chemistry, complementary, dan organization. Chemistry berupa ketertarikan, keterikatan, pembangunan jejaring untuk berkomitmen mengembangkan teknologi. Complementary artinya saling melengkapi. Dengan keahlian dan kecintaan terhadap bidangnya masing-masing, berpotensi untuk saling melengkapi dalam rangka memajukan tekonologi di Indonesia. Disinilah peran organisasi sangat diperlukan. Guna mengatur database, jejaring, dan pola kerjasama antar orang-orang yang memiliki komitmen dalam kemajuan teknologi. Organisasi tersebut juga semestinya mampu menjembatani diaspora Indonesia yang bekerja dalam bidang teknologi dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Mewakili PCINU Jerman, Wahyu Wijaya Hadiwikarta, Ph.D menggambarkan pondasi pengembangan teknologi dan jejaring yang sudah dilakukan oleh PCINU Jerman sebagai cara untuk meneladani dan melanjutkan perjuangan Presiden BJ. Habibie. Pondasi pengembangan teknologi tersebut diantaranya dilakukan melalui GreenIndonesia sebagai inisiatif yang dibangun untuk mengembangkan green project dan carbon trading lewat platform teknologi IT, berkolaborasi dengan lembaga standarisasi di Eropa serta sebagai layanan consulting di Indonesia (www.green-indonesia.com). Demikian halnya melalui e-commerce (https://nusantara-markt.com/) untuk mendorong ekspor-impor sekaligus meningkatkan kualitas produk UMKM dan pesantren Indonesia sehingga tercapai kelayakan untuk diperdagangkan di kawasan Eropa .